SPESIFIKASI PROSES
Makalah ini disusun
untuk mengikuti kuliah
Analisa dan Perancangan. Sistem Informasi
KELOMPOK 1
1.
ADE FEBRIYANTI NPM
2012 4350 0687
2.
ANTON SUSILO NPM
2012 4350 0662
3.
RIDHO KAHFI SAPUTRA NPM
2012 4350 0616
4.
RIZKA FITRI CHAERANI NPM 2012 4350 0589
5.
RIZKIYANA NUR ZAMZAMY NPM
2012 4350 0624
KELAS S6E
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA, DAN
ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FTMIPA)
UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
“ SPESIFIKASI PROSES”.
Dalam penyusunan
makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya para anggota kelompok 1 yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tepat waktu. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Bpk. Ismailah, S.Kom selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing kami.
Dalam penyusunan makalah ini kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada
pembaca umumnya.
Jakarta,
06 May 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ............................................................................................................... i
Kata
Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar
Isi ..................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar
belakang masalah................................................................................ 1
B. Identifikasi
masalah...................................................................................... 1
C. Sistematika
penulisan................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
A. Spesifikasi
Proses......................................................................................... 3
B. Tujuan
Spesifikasi Proses............................................................................. 3
C. Perangkat dan
Spesifikasi Proses Lainnya................................................. 10
BAB III
PENUTUP ..................................................................................................... 16
A.
Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran
.......................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................. 17
1. PENDAHULUAN
Pada bab ini, kita akan mencari tahu spesifikasi proses, dalam hal ini deskripsi dari apa
yang terjadi di dalam setiap level paling dasar, bulatan konvensional pada diagram alir data.
Kegunaan proses spesifikasi cukup penting untuk ke depannya, hal ini mendefinisi apa yang harus
dikerjakan untuk merubah input menjadi output. Hal tersebut merupakan gambaran detail kebijakan
bisnis user yang dibawa oleh setiap lingkaran.
Spesifikasi Proses menggambarkan kejadian di dalam setiap bubble pada level terbawah
pada data flow diagram. Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan yang harus dilakukan untuk
mengubah input menjadi output (Edward Yourdon, Modern Structured Analysis, hal. 203).
Sepsifikasi proses digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada level yang
paling dasar dalam DFD. Model ini berfungsi mendeksripsikan apa yang dilakukan ketika masukan
ditransformasi menjadi keluaran.
Ada berbagai macam tools yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan suatu spesifikasi
proses: tabel keputusan, Bahasa Inggris terstruktur, pre/post condition, flowcharts, diagram Nassishneiderman, dan lain sebagainya. Sedangkan kebanyakan analisis sistem mengarah ke Bahasa Inggris terstruktur.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, ada beberapa permasalahan yang muncul sebagai berikut ini:
1.
Apa itu Spesifikasi Proses?
2.
Apa saja Tujuan Spesifikasi Proses?
3.
Apa saja yang termasuk dalam Spesifikasi Proses?
B. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan
Menguraikan tentang definisi internet, sejarah internet, manfaat internet, perkembangan dan akses universal.
BAB III Penutup
Menguraikan kesimpulan dari makalah internet.
BAB II
PEMBAHASAN
SPESIFIKASI PROSES
A. Spesifikasi
Proses
Spesifikasi
proses adalah salah satu dari Lima Alat-alat Perancangan Sistem, Spesifikasi
Proses Berguna untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi
informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.
Tujuan pembuatan spesifikasi proses
adalah :
- Menjelaskan proses-proses
primitif atas suatu diagram aliran data
- Menjelaskan logika pembuatan
keputusan dan rumusan-rumusan yang akan mentransformasikan proses
data-data masukan menjadi keluaran pada beberapa proses dengan level yang
lebih tinggi yang mengembangkan diagram anak
- Mengurangi makna ganda dari
proses tersebut,
- Memperoleh deskripsi yang tepat
mengenai apa yang dicapai, yang biasanya dimasukkan dalam suatu
spesifikais paket untuk pemrograman, Untuk memvalidasi sistem desain.
Contoh pembuatan spesifikasi proses.
Perhatikan diagram primitif dibawah
ini :
Berdasarkan
diagram primitif diatas, maka bentuk dari spesifikasi proses untuk diagram
tersebut adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Proses untuk Proses
5.1.p Laporan Kearsipan
- Proses : 5.1
- Nama proses : Laporan Kearsipan
- Masukan : data_arsip, data_non_arsip
- Keluaran : lap_data_arsip,
lap_data_non_arsip
- Uraian : memberikan laporan
data arsip dan data non arsip
Spesifikasi Proses untuk Proses 5.2.p Laporan Pemusnahan
- Proses : 5.2
- Nama proses : Laporan
Pemusnahan
- Masukan :
data_arsip_yg_dimusnahkan, data_non_arsip_yg_musnah
- Keluaran : lap_arsip_musnah,
lap_non_arsip_musnah
- Uraian : Membrikan laporan
pemusnahan arsip dan non arsip
1. Spesifikasi proses harus ditampilkan
dalam suatu bentuk/form yang dapat diverifikasi oleh
user dan sistem analis. Kondisi ini tepat untuk alasan ini, dimana kita mengurangi paparan
Bahasa Inggris sebagai sebuah alat spesifikasi: hal ini dikenal sebagai ambigu, khususnya
apabila menggambarkan tindakan (keputusan) alternatif dan tindakan berulang (loops). Secara
alami, hal tersebut juga cenderung menyebabkan kebingungan yang sangat ketika
mengekspresikan bagian-bagian kondisi Boolean (misalkan kombinasi dari operator Boolean
AND, OR dan NOT).
user dan sistem analis. Kondisi ini tepat untuk alasan ini, dimana kita mengurangi paparan
Bahasa Inggris sebagai sebuah alat spesifikasi: hal ini dikenal sebagai ambigu, khususnya
apabila menggambarkan tindakan (keputusan) alternatif dan tindakan berulang (loops). Secara
alami, hal tersebut juga cenderung menyebabkan kebingungan yang sangat ketika
mengekspresikan bagian-bagian kondisi Boolean (misalkan kombinasi dari operator Boolean
AND, OR dan NOT).
2. Spesifikasi proses harus ditampilkan dalam suatu bentuk/form yang dapat
mengkomunikasikan secara efektif berbagagai keterlibatan berbagai latar belakang pendengar.
Sedangkan hal tersebut akan menjadi tipe dari analis sistem yang menuliskan spesifikasi
proses, hal tersaebut biasanya menjadi bermacam-mcam pendengar dari para pengguna,
manager, auditor, personil quality assurance, dan lainnya yang membaca spesifikasi proses.
Suatu proses spesifikasi diharapkan dapat ditampilkan dalam perhitungan yang dapat
diprediksi, atau dalam pascal, atau dalam pendekatan format diagram seperti software use-it;
tetapi jika komunitas user menolak untuk melihat pada beberapa spesifikasi, mereka adalah
tidak berharga.
Source Data (menyatakan sumber data input menuju proses)
(menyatakan isi data yang masuk ke proses)
Destination Data(menyatakan tujuan data output dari proses)
(menyatakan isi data yang keluar dari proses)
Logika proses (menyatakan algoritma dari proses)
Structured english (SE) merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu
algoritma.
Pseudoode
merupakan alternatif dari structured English. SE mirip dengan pseudocode,
karena kemiripan ini, maka SE dan psedocode sering dianggap sama.
Pseudo berarti imitasi/mirip atau menyerupai dan code menunjukkan kode dari program, berarti
pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya.
karena kemiripan ini, maka SE dan psedocode sering dianggap sama.
Pseudo berarti imitasi/mirip atau menyerupai dan code menunjukkan kode dari program, berarti
pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya.
Pseudocode
akan memudahkan programmer untuk memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan
kode-kode program sebenarnya. Pseudocode lebih terinci dibandingkan dengan SE, seperti
menjelaskan juga tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka dan menutup file,
subscript atau tipe-tipe data yang digunakan (misalnya real, integer, Boolean) yang tidak
disebutkan di SE.
akan memudahkan programmer untuk memahami dan menggunakannya, karena mirip dengan
kode-kode program sebenarnya. Pseudocode lebih terinci dibandingkan dengan SE, seperti
menjelaskan juga tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka dan menutup file,
subscript atau tipe-tipe data yang digunakan (misalnya real, integer, Boolean) yang tidak
disebutkan di SE.
Tidak ada satu alatpun yang sempurna untuk semua situasi. Demikian juga dengan SE dan
pseudocode yang kurang baik untuk menggambarkan algoritma yang banyak mengandung
penyeleksian kondisi atau keputusan (decision). Bagan alir (flowchart), tabel keputusan (decision
table) dan pohon keputusan (decision tree) merupakan alat yang lebih baik untuk menggambarkan keputusan yang kompleks. Akan tetapi dalam beberapa proses yang harus didokumentasikan sebaliknya haruslah tidak terdiri dari proses-proses yang kompleks, cukup terdiri dari operasioperasi keputusan dan perulangan yang sederhana. Hal ini tidaklah mengherankan, karena proses secara logika yang digambarkan secara terstruktur haruslah mudah dipahami dan dibentuk dengan bentuk struktur yang macamnya sedikit. Sedikitnya struktur ini menyediakan basis untuk pemrograman terstruktur, yang akan memberikan efektivitas dalam hal kesederhanaan dan standardisasi.
Kalimat dalam spesifikasi proses umumnya tersusun dari sejumlah komposisi seperti rumus
matematis, kata kerja dan obyek (variable atau elemen data). Terminology dalam komputasi
dideskripsikan dengan kata kerja sebagai berikut:
Cari (find, search atau locate),
Jumlahkan (add),
Kalikan (multiply),
Kurangi (substract),
Bagi (divide),
Ambil (get, read atau accept),
Tulis (display atau write),
Hitung (compute),
Hapus (delete),
Cek (validate),
Pindahkan (move),
Gantikan (replace),
Set (set),
Urutkan (sort),
Buka (open),
Gandakan (copy), dan lain-lain.
Operator logic seperti:
Dan (and),
Atau (or), dan lain sebagainya
Obyek, dalam hal ini mendefinisikan elemen data yang telah diuraikan dalam kamus data atau
variabel, yang hanya berlaku dalam proses tersebut (local term).
Variabel
tersebut dikenali, relevan
dan mempunyai arti hanya dalam spesifikasi proses tertentu misalnya variabel total_harian dalam
proses menghitung pesanan;
dan mempunyai arti hanya dalam spesifikasi proses tertentu misalnya variabel total_harian dalam
proses menghitung pesanan;
Total_harian = 0 *inisialisasi variabel*
buka pemesanan *membuka penyimpanan pemesanan*
do while (masih ada order) dan (tgl_pesan=tgl_sekarang)
ambil order berikutnya dan pemesanan dengan
tgl_pesan=tgl_sekarang
buka keuangan *membuka penyimpanan keuangan*
tulis ke keuangan nomor_pesan. Nama_pelanggan, nilai_transaksi
total_harian=total_harian+nilai transaksi
enddo
Penggunaan do while dan enddo menunjukkan dilakukannya kombinasi antara spesifikasi proses
dan konstruksi pemrograman terstruktur.
2.
KONSTRUKSI-KONSTRUKSI YANG DIGUNAKAN
a. If-Then-Else
Digunakan untuk mendeskripsikan pilihan secara biner (pada satu saat hanya ada dua pilihan),
bentuknya:
If kondisi
Tindakan
Endif
Atau, If kondisi
Tindakan-1
Else
Tindakan-2
Endif
Contoh 1:
If pelanggan tinggal di Bandung
Buka prospek_pemasaran
*membuka penyimpanan pemasaran*
Tulis pelanggan ke prospek_pemasaran
Endif
Contoh 2:
If umur_pelanggan > 65
Set tarif_pemesanan ke pelanggan_senior
Else
Set tarif pemesanan ke tariff_normal
Endif
b.
Do Case…Case…EndCase
Digunakan untuk mendeskripsikan pilihan pada satu saat secara jamak (multivalued decision).
Bentuknya:
Digunakan untuk mendeskripsikan pilihan pada satu saat secara jamak (multivalued decision).
Bentuknya:
Do case
case variabel=nilai(1)
tindakan-(1)
case variabel=nilai(2)
tindakan-(2)
…
case variabel=nilai(n)
tindakan-(n)
otherwhise
kalimat(n+1)
Endcase
Contoh:
Do case
Case umur_pelanggan < 13
Set tarif_pemesanan ke tarif_anak
Case umur_pelanggan > 12 dan umur_pelanggan < 20
Set tarif_pemesanan ke tarif_remaja
Case umur_pelanggan > 19 dan umur_pelanggan < 65
Set tarif_pemesanan ke tarif_dewasa
Otherwise
Set tarif_pemesanan ke tarif_senior
Endcase
Catatan: otherwise digunakan untuk spesifikasi alternative yang tidak memenuhi semua
kemungkinan yang sudah disediakan sebelumnya atau sudah tidak perlu didefinisikan lagi
karena konsekuensi bagi pilihan (otherwise) tersebut sama.
Case umur_pelanggan < 13
Set tarif_pemesanan ke tarif_anak
Case umur_pelanggan > 12 dan umur_pelanggan < 20
Set tarif_pemesanan ke tarif_remaja
Case umur_pelanggan > 19 dan umur_pelanggan < 65
Set tarif_pemesanan ke tarif_dewasa
Otherwise
Set tarif_pemesanan ke tarif_senior
Endcase
Catatan: otherwise digunakan untuk spesifikasi alternative yang tidak memenuhi semua
kemungkinan yang sudah disediakan sebelumnya atau sudah tidak perlu didefinisikan lagi
karena konsekuensi bagi pilihan (otherwise) tersebut sama.
c. For Digunakan untuk mendefinisikan pengulangan instruksi sampai kondisi tertentu terpenuhi.
Bentuknya:
For each item Tindakan
Contoh:
Read jumlah_barang
For masing-masing barang
Read data nilai penjualan (unit dan harga)
Compute nilai_barang yaitu unit dikalikan harga
Display dalam satu baris hasilnya
Compute jumlah
Display nilai jumlah
d. Do While Condition…EndDo
Digunakan untuk mendefinisikan pengulangan instruksi selama memenuhi kondisi tertentu.
Bentuknya:
Do while kondisi_1
tindakan_1
Enddo
Contoh:
Do while (masih ada item_pemesanan)
Nilai_transaksi = harga_item x jumlah_item
Enddo
e. Repeat_Until Condition
Digunakan untuk mendefinisikan pengulangan instruksi selama memenuhi kondisi tertentu.
Bentuknya:
Repeat
tindakan_1
Until kondisi_1
Contoh:
Sebagai
salah satu model penting dalam perancangan pada dasarnya bentuk spesifikasi
proses
relative bebas, artinya dapat digunakan bentuk apapun asal mempermudah programmer dalam
memahami rancangan. Justru yang paling penting adalah memilih bentuk yang tepat untuk
spesifikasi proses.
relative bebas, artinya dapat digunakan bentuk apapun asal mempermudah programmer dalam
memahami rancangan. Justru yang paling penting adalah memilih bentuk yang tepat untuk
spesifikasi proses.
3. PERANGKAT SPESIFIKASI PROSES LAINNYA
a. Model Pre/Post Conditions
Contoh:
Precondition1
Pelanggan mencocokan nomor_rekening dengan nomor_rekening pada penyimpanan
keuangan dan dilakukan jika kode_status sah.
Postcondition1
Dikeluarkan tanda_pembayaran dengan nomor_rekening dan nilai_penjualan
b. Model Tabel Keputusan
Model dari tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama, yaitu condition stub, condition
entry, action stub dan action entry. Seperti gambar di bawah ini
Gambar 1. Struktur dari table keputusan
Rules
1 2 3 4 …N
Condition stub Condition entry
Section stub Action entry
Condition stub berisi kondisi-kondisi yang akan diseleksi. Condition entry berisi
kemungkinan-kemungkinan dari kondisi yang diseleksi, yaitu terpenuhi (diberi symbol ‘Y’)
dan tidak terpenuhi (diberi symbol ‘T’). setiap kondisi yang diseleksi akan mempunyai dua
kemungkinan kejadian, yaitu terpenuhi dan tidak terpenuhi. Bila ada x kondisi yang diseleksi,
maka akan terdapat N kemungkinan kejadian yaitu sebesar N=2. action stub berisi pernyataanpernyataan yang akan dikerjakan baik kondisi yang diseleksi terpenuhi maupun tidak
terpenuhi. Action entry digunakan untuk memberi tanda tindakan mana yang akan dilakukan
dan mana yang tidak akan dilakukan.
Contoh:
Jika unit yang dipesan untuk suatu barang tertentu sama atau melebihi jumlah mnimum yang
mendapatkan potongan dan pemesannya adalah dealer, maka akan mendapatkan potongan.
Sebaliknya bila unit yang dipesan kurang dari unit minimum yang mendapatkan potongan,
walaupun yang membeli dealer, maka tidakakan mendapatkan potongan. Bila unit barang
persediaan di gudang tidak mencukupi maka yang dikirim adlaah unit yang ada dan kemudian
dibuat catatan mengenai kekurangannya (back-order). Kalau unit persediaan mencukupi,
maka semua pesanan dikirim.
Langkah-langkah membuat table keputusan:
1. Menentukan kondisi yang akan diseleksi
Dari permasalahan tersebut, terdapat 3 buah kondisi yang akan diseleksi, yaitu:
a. Apakah unit dipesan >= unit minimum potongan?
b. Apakah pemesannya dealer?
c. Apakah unit persediaan mencukupi?
2. Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan terjadi, yaitu sebanyak N = 23 = 8
3. Menentukan tindakan yang akan dilakukan
Dari permasalahan tersebut terdapat 5 buah tindakan yang akan dilakukan, yaitu:
a. Mendapatkan potongan
b. Tidak mendapatkan potongan
c. Kirim semua yang dipesan
d. Kirim yang ada saja
e. Buat catatan kekurangannya
4. Mengisi condition entry
5. Mengisi action entry
dari langkah-langkah tersebut maka dihasilkan tabel keputusan adalah sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8
a. apakah unit dipesan >= unit minimum potongan? Y Y Y Y T T T T
b. apakah pemesannya dealer? Y Y T T Y Y T T
c. apakah unit persediaan mencukupi? Y T Y T Y T Y T
a. Mendapatkan potongan X X - - - - - -
b. Tidak mendapatkan potongan - - X X X X X X
c. Kirim semua yang dipesan X - X - X - X -
d. Kirim yang ada saja - X - X - X - X
e. Buat catatan kekurangannya - X - X - X - X
Selain itu juga ada model-model lainnya diantaranya adalah model grafik dan model flowchart.
1.
Bahasa Inggris Terstruktur
Dasar:
(1) Logika terstruktur, atau
instruksi-instruksi yang tersususun dalam prosedur kalang / pengelompokan.
(2) Pernyataan Bhs Inggeris
sederhana seperti penambahan, penjumlahan, perkalian dan pemindahan.
Cara Penulisan:
1.
Nyatakan semua logika dalam
struktur Sekuensial, keputusan terstruktur, struktur Case, atau iterasi
2.
Sertakan dan tuliskan dalam huruf
besar kata-kata kunci seperti IF, THEN, ELSE, DO, DO WHILE, DO UNTIL
Dan PERFORM
3.
Masukan Blok-blok pernyataan
untuk menunjukan Hirarkinya dengan jelas (KALANG)
4.
Beri tanda garis bawah untuk
kata-kata yang memiliki makna khusus.
Contoh
:
Jika pembelian produk Lebih besar atau sama
dengan Rp. 100.000 maka mendapatkan
potongan sebesar 10%. Bila pembelian kurang dari 100.000 maka mendapatkan kupon
hadiah.
Pemberian potongan dan hadiah ini hanya
berlaku untuk pembeli yang telah memiliki kartu tanda anggota. Bila bukan anggota tidak mendapatkan apa-apa.
Jawab:
DO WHILE
anggota
IF Pembelian Lebih Besar atau sama dengan
Rp. 100.000
THEN diskon 10%
Tulis Record Penjualan
ELSE Cetak kupon hadiah
Tulis Record Penjualan
ENDIF
ENDDO
2. TABEL KEPUTUSAN
Tabel yang terdiri atas baris dan kolom
yang terbagi atas 4 kuadran.
Logika yang bergerak searah dengan Jarum
Jam.
Kondisi dan Tindakan
|
Aturan (N)
|
Kondisi
|
Alternatif-Alternatif Kondisi
|
Tindakan
|
Masukan-masukan
Tindakan
|
KONDISI è IF
TINDAKAN Ã THEN
Alternatif Kondisi
adalah
Y atau T
Masukan
Tindakan ( X )
Aturan N = 2^banyaknya kondisi
Contoh Tabel Keputusan
Kondisi
dan Tindakan
|
Aturan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Apakah Pembelian Lebih besar atau sama dengan 100.000 ?
|
Y
|
Y
|
T
|
T
|
Anggota ?
|
Y
|
T
|
Y
|
T
|
Potongan 10%
|
X
|
-
|
-
|
-
|
Kupon Hadiah
|
-
|
-
|
X
|
-
|
Tidak mendapat Apa-Apa
|
-
|
X
|
-
|
X
|
3. Pohon Keputusan
Pohon keputusan digunakan saat percabangan
kompleks terjadi didalam suatu proses keputusan terstruktur. Pohon keputusan juga bermanfaat saat menjaga
sejumlah keputusan dalam urutan khusus dianggap penting.
Menggambar
Pohon Keputusan
1.
Identifikasi Semua kondisi dan
tindakan berikut pesanan pewaktuaannya (jika dianggap penting)
2.
Mulailah membangun pohon dari
kiri ke kanan sambil memastikan bahwa anda sudah melengkapi daftar semua
alternatif yang memungkinkan sebelum beralih kesebelah kanan.
Contoh Untuk Soal 1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulannya bahwa internet
merupakan suatu perangkat komputer yang terdiri dari beberapa komputer
yang sudah bisa saling mengakses data, dan saling bertukar informasi antar Negara,
juga sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu
menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh
dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai
yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Sejarah internet
berawal dari persaingan teknologi militer antara Amerika dengan Uni Soviet,
juga karena akibat nuklir, lalu program e-mail pertama dibuat, lahirnya TCP/IP,
ditemukannya Ethernet, terhubungnya ratusan computer, ARPANET pecah menjadi jaringan
militer, ditemukannya IRC, hingga lahirnya browser.
Manfaat dari
internet meliputi berbagai bidang, misalkan di bidang pendidikan (bagi
guru/dosen untuk mendalami dan mencari bahan ajar, dsb; bagi pelajar/mahasiswa
sebagai referensi mengerjakan tugas, dsb; bagi orang tua untuk mengetahui
aktivitas dan pelajaran yang sedang di ikuti oleh anaknya, dsb); di bidang
bisnis (bagi pengusaha untuk mencari sumber informasi yang berkaitan dengan
bisnisnya, dsb; bagi karyawan untuk menambah skil teknis yang berkaitan dengan
pekerjaan, dsb); di bidang sosial budaya (untuk mempromosikan budaya secara
luas, dsb); di kehidupan sehari-hari (untuk info kesehatan, ide, menambah
wawasan, dsb).
Perkembangan dan
akses universal internet berawal dari GPRS
(General Packet Radio Service), berlanjut ke EDGE, munculnya 3G, lalu 3.5G,
Hasil Pengembangan Dari 3G, kemudian Munculnya 4G, hingga bersiap
diri untuk si canggih 5G.
B.
SARAN
Sebaiknya internet
digunakan dalam hal-hal yang positif bukan hal-hal yang negatif. Khususnya
dibidang pendidikan agar internet lebih digunakan dalam menunjang pembelajaran
karena dengan mengakses internet banyak materi pembelajaran yang bisa kita
dapatkan.